Urmadhilla Dari Unsika: Satu Tahun Muay Thai, Langsung Harumkan Indonesia di Malaysia
- account_circle Darsono
- calendar_month Senin, 6 Okt 2025
- Penulis: Darsono
- Editor: Yuda Febrian Silitonga
Ketertarikannya pada Muay Thai—yang memadukan pukulan dan tendangan seperti silat, ditambah teknik siku (elbow) dan lutut (knee)—semakin kuat karena dorongan latar belakang keluarganya yang juga memiliki dasar silat. Ia bahkan sempat mendalami tinju (boxing) sebelum akhirnya direkrut dan jatuh cinta pada seni delapan tungkai asal Thailand ini.
Medali dan Tantangan Si “Anak Baru”
Hanya dalam waktu satu tahun terakhir, rekor Dhilla sebagai “anak baru” di dunia Muay Thai patut diacungi jempol. Ia sudah mengoleksi lebih dari 10 medali dari berbagai kejuaraan. Bahkan, ia sudah pernah mencicipi panasnya pertarungan internasional melawan atlet dari berbagai negara, termasuk China, Malaysia, dan Australia.
“Lawan terberat itu dari Australia,” kenangnya. “Secara teknik sih saya menang, tapi secara fisik mereka lebih kuat. Jadi itu yang masih harus saya perbaiki.”
Untuk mencapai titik ini, persiapannya bukan main-main. Selama satu bulan penuh, ia menjalani latihan super intensif: enam kali seminggu tanpa henti. Libur hanya didapat pada hari Minggu. Sebuah dedikasi luar biasa yang menunjukkan keseriusannya di dunia olahraga keras ini.
Meski demikian, Dhilla tidak melupakan akarnya. Ia juga pernah meraih Juara Tiga O2SN cabang olahraga silat, meski harus tereliminasi dari final karena masalah berat badan—sebuah detail kecil yang menunjukkan betapa ketatnya dunia kompetisi.