KBC Soroti RDTR: Rp4 Miliar Raib, Rakyat Karawang Jadi Korban Birokrasi Mandek!
- account_circle Darsono
- calendar_month 16 jam yang lalu
- Penulis: Darsono
- Editor: Yuda Febrian Silitonga
Belanja Seremoni, Hasil Nol!
KBC mengungkapkan bukti keras: sejak 2017 hingga 2025, data SiRUP LKPP mencatat sekitar Rp4,03 Miliar anggaran telah dihabiskan untuk 140 paket kegiatan RDTR/RTRW. Namun, produk utamanya—Peraturan Daerah (Perda) Tata Ruang—hanya menjadi mimpi.
“Proses ini dibiarkan berlarut-larut. Anggaran rutin muncul, tapi hasilnya nol! Kami menduga kuat, ini adalah kebocoran uang rakyat dengan pola belanja seremoni,” tegas Ricky Mulyana, Rabu (8/10/2025).
Lanjutnya, masyarakat harus mengetahui penggunaan anggaran, bukan sekadar digunakan untuk biaya-biaya yang tidak produktif.
“Ini uang publik. Setiap tahun ada anggaran, tapi hasilnya nihil. Ke mana larinya uang rakyat ini?” desak Ricky, menyuarakan kemarahan publik.
Dalih Birokrasi Tak Beralasan
Sementara itu, ia menilai Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Karawang, Fahmi Ardiansyah, mencoba berkelit. Ia mengklaim tertahannya RDTR karena “hambatan teknis” seperti sinkronisasi lahan pertanian dan Proyek Strategis Nasional (PSN), serta alasan klise “menunggu pleno Provinsi.” Ia bahkan berani mengklaim pagu anggaran per tahun “hanya sekitar Rp100 juta.”