Ingin Kerja ke Jepang: Begini Kata Penyalur Tenaga Kerja dan Disnakertrans Karawang!
- account_circle Darsono
- calendar_month Kamis, 2 Okt 2025
- Penulis: Darsono
- Editor: Yuda Febrian Silitonga
Tahapan Seleksi dan Biaya Talangan
Lembaga swasta seperti Japan Link Indonesia menjalankan tahapan rekrutmen yang memakan waktu hingga tujuh bulan:
- Seleksi Awal: Psikotes, fisik, dan akademik.
- Pendidikan Dasar: Tiga bulan pelatihan.
- Wawancara: Dengan perusahaan (user) Jepang.
- Pendidikan Lanjutan: Tiga sampai empat bulan, sambil pengurusan dokumen.
Terkait biaya, kini banyak lembaga menerapkan skema dana talangan. Biaya pendidikan dan dokumen akan dicicil oleh peserta setelah mereka mulai bekerja di Jepang.
Peringatan Pemerintah dan Tantangan Fisik
Di sisi lain, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Karawang menyatakan tetap waspada terhadap potensi penyalahgunaan rekrutmen. Kepala Disnakertrans Karawang, Rosmalia Dewi, menegaskan bahwa mereka tidak menerima informasi resmi mengenai kuota 40.000, namun menyatakan tidak ada pembatasan jumlah TKI.
Disnakertrans bekerja sama dengan program resmi IM Jepang dan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dengan melakukan penyaringan dan pelatihan bahasa Jepang selama dua bulan.
Tantangan terbesar yang menggugurkan banyak calon justru terletak pada persyaratan fisik yang ditetapkan pihak Jepang.
“Syaratnya sangat ketat. Tidak hanya tinggi dan berat badan ideal, peserta juga tidak boleh memiliki tato, bekas operasi, sampai gigi berlubang lebih dari dua. Dari 800 yang ikut, hanya 14 orang yang lolos untuk ikut pelatihan lanjutan,” pungkas Rosmalia, menjelaskan ketatnya seleksi.