Ingin Kerja ke Jepang: Begini Kata Penyalur Tenaga Kerja dan Disnakertrans Karawang!
- account_circle Darsono
- calendar_month Kamis, 2 Okt 2025
- Penulis: Darsono
- Editor: Yuda Febrian Silitonga
Proses Ketat dan Peluang Lulusan SMA/SMK
Meski minat tinggi, Agung menekankan bahwa proses rekrutmen TKI ke Jepang sangat panjang dan ketat.
Uniknya, peluang ini tidak didominasi oleh lulusan sarjana. Mayoritas peserta yang mendaftar justru berasal dari kalangan umum dan lulusan SMA/SMK, terutama untuk posisi operator di sektor manufaktur.
“Sekitar 80% peserta adalah laki-laki dengan usia 20–26 tahun. Yang lulusan D3 atau S1 masuk ke program berbeda, yaitu ‘Specified Skilled Worker’ atau ‘Engineer Visa’,” jelas Agung.
Pekerjaan yang ditawarkan terbagi dalam dua sektor: manufaktur (otomotif, elektronik, makanan) dan non-manufaktur(konstruksi, pertanian, peternakan, dan perawat lansia). Saat ini, sektor non-manufaktur disebut paling diminati, namun Agung menyebut rata-rata gaji awal di kedua sektor setara, yaitu antara Rp12 juta hingga Rp15 juta.